1. DNS Server
2. DHCP Server
3. Web Server
4. FTP Server
Instalasi
Bind9 (Berkeley
Internet Name Domain versi 9) adalah salah satu aplikasi linux yang sangat
populer sebagai DNS Server, dan hampir semua distro linux menggunakanya. Selain
itu, dalam konfigurasinya pun cukup mudah dimengerti, khususnya bagi pemula
awal. #
apt-get install bind9
b. Konfigurasi
Berikut file-file
penting yang akan kita konfigurasi dalam DNS Server;
1. /etc/bind/named.conf
2. file forward
3. file reverse
4. /etc/resolv.conf
Membuat zone
domain
Bagian
ini adalah yang terpenting, dimana kita akan menentukan nama untuk Domain dari
server Debian kita nantinya. Kita boleh membuat Zone Domain menggunakan Tld
(Top Level Domain) hanya pada jaringan local Edit dan tambahkan konfigurasi
untuk forward dan reverse, pada file named.conf atau bisa
juga pada file named.conf.local. Kemudian tambahkan script di bawah ini.
#pico /etc/bind/named.conf
zone "smktb.net"
type master;
file "db.smk";
};
zone "192.in-addr.arpa" {
type master;
file "db.192";
};
include
"/etc/bind/named.conf.local";
File Forward
Forward
berfungsi untuk konversi dari DNS ke Ip Address. Misalnya ketika kita ketik
www.debian.edu melalui Web Browser, maka akan muncul website dari server
Debian. Buat file konfigurasi untuk file forward dari DNS tersebut. Karena
konfigurasinya cukup banyak, kita tinggal copykan saja file default yang sudah
ada. debian-server:/# cd /etc/bind/ debian-server:/etc/bind#
cp db.local /var/cache/bind/forward debian-server:/etc/bind# pico
/var/cache/bind/db.debian
$TTL 604800
@ IN SOA debian.edu.
root.smktb.net. (
2 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
@ IN NS mktb.net. ; @ IN A
192.168.10.1
www IN A 192.168.10.1
ftp IN A 192.168.10.1
sub-domain IN A 192.168.10.1
mail IN A 192.168.10.1
streaming IN A 192.168.10.1
File Reverse
Reverse
berfungsi untuk konversi Ip Address ke DNS. Misalnya jika kita mengetikan Ip
Address http://192.168.10.1 pada Web Browser, secara otomatis akan redirect ke
alamat www.smktb.net. debian-server:/# cp db.127
/var/cache/bind/reverse debian-server:/etc/bind# pico /var/cache/bind/reverse
$TTL 604800
@ IN SOA debian.edu. root.smktb.net.
(
1 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
;
@ IN NS smktb.net.
1.10.168 IN PTR smktb.net.
Menambah
DNS-Name-Server
Tambahkan
dns dan nameserver dari server Debian tersebut pada file resolv.conf. Agar
dapat diakses melalui computer localhost. debian-server:/etc/bind#
pico /etc/resolv.conf
nameserver
192.168.10.1
Terakhir, restart
daemon dari bind9. debian-server:/etc/bind# /etc/init.d/bind9 restart Bagi pemula awal, pada bagian ini sering
sekali terjadi failed. Hal ini terjadi, karena Anda melakukan kesalahan pada
satu file, yaitu file named.conf. Periksa kembali script yang anda buat, dan
sesuaikan seperti konfigurasi diatas.
c. Pengujian
Test
apakah DNS Server tersebut berhasil atau tidak, dengan perintah nslookup dari
computer Localhost ataupun dari computer client.
debian-server:/etc/bind# nslookup 192.168.10.1
debian-server:/etc/bind#
nslookup smktb.net
Server
Dynamic Host
Configuration Protocol, digunakan untuk melayani request Ip Address dari
client. Gunanya adalah, kita tidak perlu lagi repot-repot mengkonfigurasi Ip
pada computer, sebut saja Zero Configuration. Client akan meminta Ip Address
pada server, kemudian server akan memberikan alokasi ip yang tersisa.
a. Instalasi
Aplikasi
yang kita gunakan untuk DHCP Server pada Debian 6.0 bernama isc-dhcp-server.
debian-server:~# apt-get install isc-dhcp-server Setiap kali installasi dhcp
server, akan muncul pesan failed. Hal ini dikarenakan, Ip Address kita tidak
cocok dengan Ip Address pada file konfigurasi Default isc-dhcp-server. Biarkan
saja, nanti akan normal sendiri.
Konfigurasi
Konfigurasi DHCP
server terletak pada file /etc/dhcp/dhcpd.conf. Berikut langkah- langkah
konfigurasi DHCP server:
a. Edit file
/etc/dhcp/dhcpd.conf
#pico
/etc/dhcp/dhcpd.conf
b. Edit file
tersebut sehingga isi file seperti berikut:
#. . .
# A slightly different
configuration for an internal subnet.
subnet 192.168.10.0 netmask
255.255.255.0 {
range 192.168.10.100
192.168.10.200;
option domain-name-servers smktb.net;
option domain-name "smktb.net";
option routers 192.168.10.254;
option broadcast-address
192.168.10.255;
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
}
#. . .
Setelah mengedit
file tersebut dan menyimpannya, sekarang editlah file
/etc/default/isc-dhcp-server. Cari baris interface lalu tambahkan interface
mana yang akan menggunakan DHCP server, missal: eth1. Sebelum: INTERFACES="" Sesudah: INTERFACES="eth1"
d. Simpan file
tersebut, lalu restart DHCP
#/etc/init.d/isc-dhcp-server restart
Pengujian
- Pengujian pada
client Linux
Pada
sisi client yang menggunakan system operasi linux, editlah file
/etc/network/interfaces berikut:
auto eth1
iface eth1 inet dhcp
Web Server
Web
merupakan salah satu layanan internet yang popular karena ke populerannya maka
layanan ini menjadi media yang dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan lembaga,
institusi atau perusahaan. Fasilitas ini juga memungkinkan kita mengakses
informasi dan data efektif dan efisien.
Web server menggunakan protocol HTTP yang menggunakan arsitektur
client-server, yaitu ada sebuah web server yang dapat memberikan layanan HTTP
yang di minta oleh aplikasi client.
Instalasi
Install
terlebih dahulu, semua paket aplikasi web server yang dibutuhkan.
#apt-get install apache2 php5 mysql-server
phpmyadmin lynx
Konfigurasi
1. Apache Web Server
- Masuk ke direktori
/etc/apache2/site-available/
Debian-server:/#cd
/etc/apache2/site-available/
- Buat file „web‟
dengan mengcopy file „default‟ ke direktori “site-available”.
Debian-server:/etc/apache2/site-available/#cp
default web
- Edit file
/etc/apache2/site-available/web
Debian-server:/#pico
/etc/apache2/site-available/web
- Hapus semua
scripts yang ada, kemudian ketikan script dibawah ini :
NameVirtualHost 192.168.10.1:80
<VirtualHost 192.168.10.1:80>
ServerName www.smktb.net
DocumentRoot /var/www/public_html
</VirtualHost>
Simpan perubahan yang anda lakukan.
- Disable
VirtualHost default yang sudah ada, dan aktifkan VirtualHost untuk website
utama yakni web.
debian-server:/etc/apache2/sites-available#a2dissite
default debian-server:/etc/apache2/sites-available#a2ensite web
- Membuat folder public_html
pada directory /var/www
Debian-server:/#mkdir /var/www/public_html
- Membuat file index.php pada directory /var/www/public_html
Debian-server:/#pico /var/www/public_html/index.php
<?php
Phpinfo();
?>
Simpan file yang dibuat.
- Restart layanan
apache2
Debian-server:/#/etc/init.d/apache2
restart
FTP Server
File Transfer
Protocol (FTP) adalah protocol yang digunakan untuk transfer file atau data
melalui media jaringan, baik itu mengambil data (download) atau mengirim
data (upload) dari computer klien ke computer server.
a. Instalasi
Untuk installasi
vsftd, gunakan perintah berikut: #apt-get install vsftpd
b. Konfigurasi
File konfigurasi default vsftpd terletak pada file
/etc/vsftpd.conf. untuk mengkonfigurasi FTP server edit file tersebut, dengan
menggunakan perintah: # pico /etc/vsftpd.conf Hilangkan tanda # pada baris local_enable=YES dan
write_enable=YES. Contoh: Sebelum di edit:
#local_enable=YES
#write_enable=YES
Sesudah di edit:
local_enable=YES
write_enable=YES
Setelah konfigurasi selesai simpanlah hasil
konfigurasi, lalu restart vsftpd, menggunakan perintah : #/etc/init.d/vsftpd
restart
Pengujian
a) Pengujian melalui
localhost
Dalam pengujian di server localhost, kita akan
menggunakan ftp client berbasis text. Secara otomatis ftp client sudah
terinstall bersamaan dengan system operasi Debian.
0 komentar:
Posting Komentar