Senin, 02 September 2013

0

Langkah - Langkah Pengaturan DNS




Pada Kompetensi Dasar ini akan dibahas 4 Materi Pokok, diantaranya yaitu :
1. DNS Server
2. DHCP Server
3. Web Server
4. FTP Server

Instalasi
Bind9 (Berkeley Internet Name Domain versi 9) adalah salah satu aplikasi linux yang sangat populer sebagai DNS Server, dan hampir semua distro linux menggunakanya. Selain itu, dalam konfigurasinya pun cukup mudah dimengerti, khususnya bagi pemula awal. # apt-get install bind9
b. Konfigurasi

Berikut file-file penting yang akan kita konfigurasi dalam DNS Server;
1. /etc/bind/named.conf
2. file forward
3. file reverse
4. /etc/resolv.conf

Membuat zone domain
Bagian ini adalah yang terpenting, dimana kita akan menentukan nama untuk Domain dari server Debian kita nantinya. Kita boleh membuat Zone Domain menggunakan Tld (Top Level Domain) hanya pada jaringan local Edit dan tambahkan konfigurasi untuk forward dan reverse, pada file named.conf atau bisa juga pada file named.conf.local. Kemudian tambahkan script di bawah ini. #pico /etc/bind/named.conf

zone "smktb.net"
type master;
file "db.smk";
};
zone "192.in-addr.arpa" {
type master;
file "db.192";
};
include "/etc/bind/named.conf.local";


File Forward
Forward berfungsi untuk konversi dari DNS ke Ip Address. Misalnya ketika kita ketik www.debian.edu melalui Web Browser, maka akan muncul website dari server Debian. Buat file konfigurasi untuk file forward dari DNS tersebut. Karena konfigurasinya cukup banyak, kita tinggal copykan saja file default yang sudah ada. debian-server:/# cd /etc/bind/ debian-server:/etc/bind# cp db.local /var/cache/bind/forward debian-server:/etc/bind# pico /var/cache/bind/db.debian
$TTL 604800
@ IN SOA debian.edu. root.smktb.net. (
2 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
@ IN NS mktb.net. ; @ IN A 192.168.10.1
www IN A 192.168.10.1
ftp IN A 192.168.10.1
sub-domain IN A 192.168.10.1
mail IN A 192.168.10.1
streaming IN A 192.168.10.1


File Reverse
Reverse berfungsi untuk konversi Ip Address ke DNS. Misalnya jika kita mengetikan Ip Address http://192.168.10.1 pada Web Browser, secara otomatis akan redirect ke alamat www.smktb.net. debian-server:/# cp db.127 /var/cache/bind/reverse debian-server:/etc/bind# pico /var/cache/bind/reverse

$TTL 604800
@ IN SOA debian.edu. root.smktb.net. (
1 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
;
@ IN NS smktb.net.
1.10.168 IN PTR smktb.net.


Menambah DNS-Name-Server
Tambahkan dns dan nameserver dari server Debian tersebut pada file resolv.conf. Agar dapat diakses melalui computer localhost. debian-server:/etc/bind# pico /etc/resolv.conf
nameserver 192.168.10.1

Terakhir, restart daemon dari bind9. debian-server:/etc/bind# /etc/init.d/bind9 restart Bagi pemula awal, pada bagian ini sering sekali terjadi failed. Hal ini terjadi, karena Anda melakukan kesalahan pada satu file, yaitu file named.conf. Periksa kembali script yang anda buat, dan sesuaikan seperti konfigurasi diatas.
c. Pengujian

Test apakah DNS Server tersebut berhasil atau tidak, dengan perintah nslookup dari computer Localhost ataupun dari computer client.
debian-server:/etc/bind# nslookup 192.168.10.1
debian-server:/etc/bind# nslookup smktb.net


Server
Dynamic Host Configuration Protocol, digunakan untuk melayani request Ip Address dari client. Gunanya adalah, kita tidak perlu lagi repot-repot mengkonfigurasi Ip pada computer, sebut saja Zero Configuration. Client akan meminta Ip Address pada server, kemudian server akan memberikan alokasi ip yang tersisa.
a. Instalasi

Aplikasi yang kita gunakan untuk DHCP Server pada Debian 6.0 bernama isc-dhcp-server. debian-server:~# apt-get install isc-dhcp-server Setiap kali installasi dhcp server, akan muncul pesan failed. Hal ini dikarenakan, Ip Address kita tidak cocok dengan Ip Address pada file konfigurasi Default isc-dhcp-server. Biarkan saja, nanti akan normal sendiri.

Konfigurasi
Konfigurasi DHCP server terletak pada file /etc/dhcp/dhcpd.conf. Berikut langkah- langkah konfigurasi DHCP server:
a. Edit file /etc/dhcp/dhcpd.conf

#pico /etc/dhcp/dhcpd.conf
b. Edit file tersebut sehingga isi file seperti berikut:
#. . .
# A slightly different configuration for an internal subnet.
subnet 192.168.10.0 netmask 255.255.255.0 {
range 192.168.10.100 192.168.10.200;
option domain-name-servers smktb.net;
option domain-name "smktb.net";
option routers 192.168.10.254;
option broadcast-address 192.168.10.255;
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
}
#. . .

Setelah mengedit file tersebut dan menyimpannya, sekarang editlah file
/etc/default/isc-dhcp-server. Cari baris interface lalu tambahkan interface mana yang akan menggunakan DHCP server, missal: eth1. Sebelum: INTERFACES="" Sesudah: INTERFACES="eth1"
d. Simpan file tersebut, lalu restart DHCP

#/etc/init.d/isc-dhcp-server restart


Pengujian
- Pengujian pada client Linux
Pada sisi client yang menggunakan system operasi linux, editlah file /etc/network/interfaces berikut:
auto eth1
iface eth1 inet dhcp



Web Server
Web merupakan salah satu layanan internet yang popular karena ke populerannya maka layanan ini menjadi media yang dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan lembaga, institusi atau perusahaan. Fasilitas ini juga memungkinkan kita mengakses informasi dan data efektif dan efisien.
Web server menggunakan protocol HTTP yang menggunakan arsitektur client-server, yaitu ada sebuah web server yang dapat memberikan layanan HTTP yang di minta oleh aplikasi client.

Instalasi
Install terlebih dahulu, semua paket aplikasi web server yang dibutuhkan.
#apt-get install apache2 php5 mysql-server phpmyadmin lynx

Konfigurasi
1. Apache Web Server
- Masuk ke direktori /etc/apache2/site-available/
Debian-server:/#cd /etc/apache2/site-available/
- Buat file „web‟ dengan mengcopy file „default‟ ke direktori “site-available”.

Debian-server:/etc/apache2/site-available/#cp default web
- Edit file /etc/apache2/site-available/web

Debian-server:/#pico /etc/apache2/site-available/web
- Hapus semua scripts yang ada, kemudian ketikan script dibawah ini :
NameVirtualHost 192.168.10.1:80
<VirtualHost 192.168.10.1:80>
 ServerName www.smktb.net
DocumentRoot /var/www/public_html
</VirtualHost>


Simpan perubahan yang anda lakukan.
- Disable VirtualHost default yang sudah ada, dan aktifkan VirtualHost untuk website utama yakni web.
debian-server:/etc/apache2/sites-available#a2dissite default debian-server:/etc/apache2/sites-available#a2ensite web
- Membuat folder public_html pada directory /var/www
Debian-server:/#mkdir /var/www/public_html
- Membuat file index.php pada directory /var/www/public_html

Debian-server:/#pico /var/www/public_html/index.php
<?php
 Phpinfo();
?>

Simpan file yang dibuat.
- Restart layanan apache2
Debian-server:/#/etc/init.d/apache2 restart


FTP Server
File Transfer Protocol (FTP) adalah protocol yang digunakan untuk transfer file atau data melalui media jaringan, baik itu mengambil data (download) atau mengirim data (upload) dari computer klien ke computer server.
a. Instalasi

Untuk installasi vsftd, gunakan perintah berikut: #apt-get install vsftpd
b. Konfigurasi

File konfigurasi default vsftpd terletak pada file /etc/vsftpd.conf. untuk mengkonfigurasi FTP server edit file tersebut, dengan menggunakan perintah: # pico /etc/vsftpd.conf Hilangkan tanda # pada baris local_enable=YES dan write_enable=YES. Contoh: Sebelum di edit:

#local_enable=YES
#write_enable=YES
Sesudah di edit:
local_enable=YES
write_enable=YES

Setelah konfigurasi selesai simpanlah hasil konfigurasi, lalu restart vsftpd, menggunakan perintah : #/etc/init.d/vsftpd restart


Pengujian
a) Pengujian melalui localhost
Dalam pengujian di server localhost, kita akan menggunakan ftp client berbasis text. Secara otomatis ftp client sudah terinstall bersamaan dengan system operasi Debian.

0 komentar:

Posting Komentar